Biografi Karl Marx
Karl Marx adalah seseorang yang
lahir dari keluarga progresif Yahudi. Ayahnya bernama Herschel, keturunan para rabi, walaupun begitu ayahnya cenderung
menjadi deis, yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke agama resmi Prusia, Protestan
aliran Lutheran yang relatif liberal
untuk menjadi pengacara. Herschel pun mengganti namanya menjadi Heinrich. Saudara
Herschel, Samuel — seperti juga leluhurnya— adalah rabi kepala di Trier. Keluarga Marx amat liberal dan
rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis masa-masa awal Karl
Marx.
Pendidikan
Marx menjalani sekolah
di rumah sampai ia berumur 13 tahun. Setelah lulus dari Gymnasium Trier, Marx
melanjutkan pendidikan nya di Universitas Bonn jurusan hukum pada tahun 1835.
Pada usia nya yang ke-17, dimana ia
bergabung dengan klub minuman keras Trier Tavern yang
mengakibatkan ia mendapat nilai yang buruk. Marx tertarik untuk belajar
kesustraan dan filosofi, namun ayahnya tidak menyetujuinya karena ia tak
percaya bahwa anaknya akan berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk
mendapatkan gelar sarjana. Pada tahun berikutnya, ayahnya memaksa Karl Marx untuk
pindah ke universitas yang lebih baik, yaitu Friedrich-Wilhelms-Universität di Berlin. Pada saat itu, Marx menulis banyak
puisi dan esai tentang kehidupan, menggunakan bahasa teologi
yang diwarisi dari ayahnya seperti ‘The Deity’ namun ia juga menerapkan
filosofi atheis dari Young Hegelian yang terkenal di Berlin pada saat
itu. Marx mendapat gelar Doktor pada tahun 1841 dengan tesis nya yang berjudul ‘The
Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature’
namun, ia harus menyerahkan disertasi nya ke Universitas Jena
karena Marx menyadari bahwa status nya sebagai Young Hegelian radikal akan
diterima dengan kesan buruk di Berlin. Marx mempunyai keponakan yang bernama Azariel, Hans, dan Gerald yang sangat membantunya dalam semua
teori yang telah ia ciptakan.
Di Berlin, minat Marx beralih ke
filsafat, dan bergabung ke lingkaran mahasiswa
dan dosen muda yang dikenal sebagai Pemuda Hegelian. Sebagian
dari mereka, yang disebut juga sebagai Hegelian-kiri, menggunakan metode dialektika
Hegel,
yang dipisahkan dari isi teologisnya, sebagai alat yang ampuh untuk melakukan kritik terhadap politik
dan agama
mapan saat itu.
Pada tahun 1981 Marx memperoleh gelar doktor
filsafatnya dari Universitas Berlin, sekolah yang dulu sangat dipengaruhi Hegel dan para
Hegelian Muda, yang suportif namun kritis terhadap guru mereka. Desertasi
doktoral Marx hanyalah satu risalah filosofis yang hambar, namun hal ini
mengantisipasi banyak gagasannya kemudian. Setelah lulus ia menjadi penulis di
koran radikal-liberal. Dalam kurun waktu sepuluh bulan bekerja disana menjadi editor kepala. Namun, karena posisi
politisnya, koran
ini ditutup sepuluh bulan kemudian oleh pemerintah. Esai-esai awal yang di
publikasikan pada waktu itu mulai merefleksikan sejumlah pandangan-pandangan
yang akan mengarahkan Marx sepanjang hidupnya. Dengan bebas, esai-esai tersebut
menyebarkan prinsip-prinsip demokrasi,
humanisme,
dan idealisme
muda. Ia menolak sifat abstrak filsafat Hegelian, impian naif komunis
utopis, dan para aktivis yang menyerukan hal-hal yang dipandangnya sebagai aksi
politik prematur.
Ketika menolak aktivis-aktivis
tersebut, Marx meletakkan landasan karyanya. Marx terkenal karena analisis nya
di bidang sejarah yang dikemukakannya di kalimat pembuka pada buku ‘Communist Manifesto’
(1848) :” Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya
adalah sejarah tentang pertentangan kelas.” Marx percaya bahwa kapitalisme
yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah
beberapa periode dari sosialisme radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi
keditaktoran proletariat(kaum paling bawah di negara Romawi).
Akhir
dari Kapitalisme
Marx sering dijuluki sebagai bapak
dari komunisme yang berasal dari kaum terpelajar dan politikus. Ia
memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan bahwa
kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan untuk
komunisme.
Di lain tangan, Marx menulis bahwa
kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja
internasional. “Komunisme untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara,
tetapi merupakan cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini. Hasil dari
pergerakan ini kita yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis. Komunisme
adalah pergerakan yang akan menghilangkan keadaan yang ada pada saat ini. Dan
hasil dari pergerakan ini menciptakan hasil dari yang lingkungan yang ada dari
saat ini. – Ideologi Jerman
Hubungan antara Marx dan Marxism
adalah titik kontroversi. Marxism tetap berpengaruh dan kontroversial dalam
bidang akademi dan politik sampai saat ini. Dalam bukunya Marx, Das Kapital
(2006), penulis biografi Francis Wheen
mengulangi penelitian David McLellan yang
menyatakan bahwa sejak Marxisme tidak berhasil di Barat, hal tersebut tidak
menjadikan Marxisme sebagai ideologi formal, namun hal tersebut tidak dihalangi
oleh kontrol pemerintah untuk dipelajari.
Marx Menikah pada tahun 1843 dan segera terpaksa meninggalkan Jerman untuk mencari atmosfer yang lebih
liberal di Paris.
Disana ia terus menganut gagasan Hegel dan para pendukungnya, namun ia juga
mendalami dua gagasan baru –sosialisme Perancis
dan ekonomi politik Inggris. Inilah cara uniknya mengawinkan Hegelianisme,
sosialisme, dengan ekonomi politik yang membangun orientasi intelektualitasnya.
Di Perancis ia bertemu dengan Friedrich Engels sahabat sepanjang hayatnya, penopang finansialnya dan
kolaboratornya. Engels adalah anak seorang pemilik pabrik tekstil, dan menjadi
seorang sosialis yang bersifat kritis terhadap kondisi yang dihadapi oleh para
kelas pekerja. Kendati Marx dan Engels memiliki kesamaan orientasi teoritis,
ada banyak perbedaan di antara kedua orang ini. Marx cenderung lebih teoritis,
intelektual berantakan, dan sangat berorientasi pada keluarga.
Engels adalah pemikir praktis, seorang pengusaha yang rapi dan cermat, serta
orang yang sangat tidak percaya pada institusi
keluarga. Banyak kesaksian Marx atas nestapa kelas pekerja berasal dari paparan
Engels dan gagasan-gagasannya. Pada tahun 1844 Engels dan Marx berbincang lama
disalah satu kafe terkenal di Perancis dan ini mendasari pertalian seumur hidup
keduanya. Dalam percakapan itu Engels mengatakan, "Persetujuan penuh kita
atas arena teoritis telah menjadi gamblang...dan kerja sama kita berawal dari
sini." Tahun berikutnya, Engels mepublikasikan satu karya penting, The
Condition of the Working Class in England. Selama masa itu Marx menulis
sejumlah karya rumit (banyak di antaranya tidak dipublikasikan sepanjang
hayatnya), termasuk The Holy Family dan The German Ideology
(keduanya ditulis bersama dengan Engels), namun ia pun menulis The Economic
and Philosophic Manuscripts of 1844, yang memayungi perhatiannya yang
semakin meningkat terhadap ranah ekonomi.
Di tengah-tengah perbedaan tersebut,
Marx dan Engels membangun persekutuan kuat tempat mereka berkolabirasi menulis
sejumlah buku dan artikel serta bekerja sama dalam organisasi
radikal, dan bahkan Engels menopang Marx sepanjang hidupnya sehingga Marx
menagbdikan diri untuk petualang politik dan intelektualnya. Kendati mereka
berasosiasi begitu kuat dengan nama Marx dan Engels, Engels menjelaskan bahwa
dirinya partner junior Marx.
Sebenarnya banyak orang percaya
bahwa Engels sering gagal memahami karya Marx. Setelah kematian Marx, Engels
menjadi juru bicara terkemuka bagi teori Marxian dan dengan mendistorsi dan
terlalu meyederhanakan teorinya, meskipun ia tetap setia pada perspektif politik yang telah
ia bangun bersama Marx. Karena beberapa tulisannya meresahkan pemerintah Prussia,
Pemerintahan Perancis pada akhirnya mengusir Marx pada tahun 1845, dan ia
berpindah ke Brussel. Radikalismenya tumbuh, dan ia menjadi anggota aktif
gerakan revolusioner internasional. Ia juga bergabung dengan liga komunis dan
diminta menulis satu dokumen yang memaparkan tujuan dan kepercayaannya. Hasilnya
adalah Communist Manifesto yang terbit pada tahun 1848, satu karya yang
ditandai dengan kumandang slogan politik.
Pada tahun 1849 Marx pindah ke London, dan karena kegagalan revolusi
politiknya
pada tahun 1848, ia mulai menarik diri dari aktivitas revolusioner lalu beralih
ke penelitian
yang lebih serius dan terperinci tentang bekerjanya sistem kapitalis. Pada tahun 1852, ia
mulai studi terkenalnya tentang kondisi kerja dalam kapitalisme di British Museum.
Studi-studi ini akhirnya menghasilkan tiga jilid buku Capital, yang
jilid pertamanya terbit pada tahun 1867; dua jilid lainnya terbit setelah ia
meninggal. Ia hidup miskin selama tahun-tahun itu, dan hampir tidak mampu
bertahan hidup dengan sedikitnya pendapatan dari tulisan-tulisannya dan dari
bantuan Engels.
Pada tahun 1864 Marx terlibat dalam
aktivitas politik dengan bergabung dengan gerakan pekerja
Internasional. Ia segera mengemuka dalam gerakan ini dan menghabiskan selama
beberapa tahun di dalamnya. Namun disintegrasi yang terjadi di dalam gerakan
ini pada tahun 1876, gagalnya sejumlah gerakan revolusioner, dan penyakit yang
dideritanya menandai akhir karier Marx. Istrinya meninggal pada tahun 1881,
anak perempuannya tahun 1882, dan Marx sendiri meninggal pada tanggal 14 Maret 1883.
Dalam hidupnya, Marx terkenal
sebagai orang yang sukar dimengerti. Ide-ide nya mulai menunjukkan pengaruh
yang besar dalam perkembangan pekerja segera setelah ia meninggal. Pengaruh ini
berkembang karena didorong oleh kemenangan dari Marxist Bolsheviks
dalam Revolusi Oktober Rusia.
Ide Marxian baru mulai mendunia pada abad ke-20.
Karya-karya
Marx
- Manifest der Kommunistischen Partei
- Achtzehnte Brumaire
Pokok Pikiran Karl Marx :
Karl Marx (1818-1883) mengemukan adanya perbedaan
suatu stuktural hirarki pembagian kelas, borjuis atau pemilik modal (kelas
kaya) dan kelas pekerja miskin sebagai kelas proletar dalam hal proses
produksi, dimana pihak proletar dieksploitasi oleh kaum borjuis.eksploitasi ini
akan berhenti jika kaum proletar sadar akan eksploitasi yang dilakukan kaum
borjuis terhadap mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar